Selasa, 09 April 2019

Makalah Asal-usul Manusia Makul Ilmu Alamiah Dasar Semester 1


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
                        Allah swt adalah tuhan pencipta alam dan segala isinya. Alam raya ini tak kurang suatu apapun, karena dengan apapun yang telah di ciptakan di alam raya ini semua kemaslahatan akan tercapai. Baik kemaslahatan yang bersifat umum maupun kemaslahatan yang bersifat individu atau pribadi. Kemaslahatan tersebut akan tercipta apabila di dalam alam raya ini terjadi suatu keserasian.
     Keserasian adalah sifat sesuainya alam dengan penghuni alam tersebut utamanya adalah manusia. Manusia adalah makhuk paling sempurna yang Allah ciptakan, karena manusia di ciptakan dengan segala anugerah dan karunia yang tidak dimiliki oleh makhluk Allah lain manapun. Allah memberikan karunia terbesarnya kepada manusia yaitu berupa akal pikiran, yang dengannya manusia dapat bertindak dan berbuat sesuai dengan apa yang menjadi kodrat makhluk Allah swt. Hal lain yang menjadi tanggung jawab manusia adalah menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi ini.
Pertanyaan tentang manusia pun mencuat ketika manusia terpilih menjadi makhluk yang paling sempurna. Bagaimana Allah mencipta manusia sehingga hal luar biasa menjadi amanah untuk manusia. Dalam pembahasan makalah tentang penciptaan manusia ini, kami mencoba memberikan sajian pengetahuan tentang hal tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1.  Apakah teori-teori kehidupan?
2. Bagaimana konsep teori evolusi darwin?
II
3. Bagaimana asal-usul manusia dalam pandangan Al-Qur’an?
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI-TEORI KEHIDUPAN
Jika kita memikirkan keberadaan kita sebagai manusia maka kita akan memiliki kepercayaan sendiri akan asal mula atau kreasi keberadaan kita. Tapi dari sebegitu banyaknya manusia di dunia ini, tentu tidak semuanya mempercayai teori yang sama. Berikut ini adalah 10 teori asal mula keberadaan manusia, seperti teori evolusi atau teori penciptaan (agama).
1. Penciptaan Khusus (Agama)
Ini adalah teori penciptaan seperti pada di agama-agama dimana Tuhanlah yang menciptakan Bumi dan alam semesta serta manusia di dalamnya dalam waktu 6 hari 24 jam setiap harinya. Dimana Bumi sebenarnya hanyalah berumur 6.000 tahun dan Tuhan menciptakan setiap halnya secara khusus benar-benar untuk hal tersebut, berbeda halnya dengan teori evolusi yang mengatakan bumi berumur miliaran tahun.Teori ini dipercaya oleh banyak orang sesuai dengan jumlah orang yang percaya dengan agama-agama utama di dunia ini. Teori inilah yang melambangkan agama, dan membuat perseteruan tiada akhir antara teori darwin dengan teori ini sendiri.
2. Teori Evolusi Darwin
Salah satu teori yang paling dikenal mengenai keberadaan manusia, dimana ia mengatakan bahwa manusia sebenarnya berasal dari monyet yang berevolusi dalam jangka waktu lama hingga menjadi manusia purba dan manusia purba tersebut berevolusi lagi menjadi manusia modern seperti kita ini. Semua evolusi tersebut memakan jangka waktu yang sangat lama. Ini adalah teori yang melambangkan pengetahuan di mata para ilmuwan.[1]
3. Theistic Evolution
Theistic Evolution adalah salah satu dari 3 teori utama yang menjelaskan mengenai asal mula manusia. Dua lainnya adalah teori evolusi Darwin (teoriatheistic) dan teori penciptaan khusus (agama). Teori ini sebenarnya serupa dengan progressive creationism.
Jika para pemercaya agama mengatakan bahwa evolusi menentang keberadaan Tuhan, maka Theistic Evoluton adalah teori yang menjembataninya. Ide utamanya tetap Tuhan yang menciptakan alam semesta dan isinya, hanya saja kali ini ia menciptakannya dengan menggunakan ilmu pengetahuan, yaitu Big Bang, fisika kuantum dan seterusnya. Alam semesta ini merupakan hasil dari Tuhan sebagai professor menggabungkan berbagai jenis atom dalam laboratorium suci pengetahuannya. Teori ini membuat para pemercaya agama tidak lagi menghabiskan waktu mereka berdebat akan agama dan pengetahuan, karena teori ini menjembataninya.
4. Scientology
Teori ini mengatakan bahwa kita semua berevolusi dari burung ke hewan lainnya lalu ke monyet, sebelum menghabiskan waktu ribuan tahun sebagai manusia purba. Karena kita merupakan produk dari berbagai hewan yang ada sebagai hasil evolusi dari satu hewan ke hewan lainnya dan berakhir sebagai manusia. Maka itu jugalah yang menyebabkan mengapa kita memiliki kepribadian yang unik dibandingkan hewan lainnya, dimana kita mengalami perasaan yang tidak dialami hewan lainnya.
5. Punctuated Equilibirium
Teori ini mengatakan bahwa jika evolusi adalah sebuah proses yang bertahap maka seharusnya penemuan-penemuan fosil memberikan kita banyak fosil yang menunjukkan proses transisi tersebut. Tapi pada kenyataannya hal tersebut tidak ada. Ini karena evolusi sebenarnya terjadi dalam sebuah proses yang sangat mendadak dan cepat.[2]
2
Sesudah bertahan selama jutaan atau bahkan miliaran tahun, perubahan lingkungan menyebabkan sebuah spesies mengalami evolusi tersebut. Karena adanya perubahan lingkungan, maka hanya si mahluk 'baru' inilah yang dapat bertahan hidup sedangkan nenek moyangnya muncul dalam bentuk fosil.
6. Progressive Creationism
Kitab kejadian mengatakan bahwa Tuhan menciptakan Bumi dan isinya selama 6 hari kemudian di hari ketujuh Ia menguduskannya. Tapi yang tidak Anda tahu adalah masing-masing dari 'hari' itu sebenarnya adalah jutaan tahun dan berisikan banyak evolusi. Inilah yang diusulkan di teori Progressive Creationism (Penciptaan Progresif).
Teori ini mengatakan bahwa Tuhan membuat bumi secara perlahan-lahan dimana tanaman dan hewan membutuhkan waktu untuk beradapatasi agar mereka dapat cocok dengan kehidupan di dunia. Intinya ia mengatakan bahwa tidak ada spesies yang secara langsung tiba-tiba muncul sebagai bentuk yang baru. Jadi teori ini sebenarnya juga adalah teori evolusi.
7. Ancient Astronaut
Anda pernah menonton Prometheus? Ide umum dari teori ini adalah seperti pada film tersebut. Alien datang ke bumi berjuta-juta tahun yang lalu dan menabur kehidupan, baik untuk tujuan masa depan atau ketidaksengajaan. Uniknya, orang-orang yang mempercayai teori ini juga mengatakan bahwa bangunan Piramid dan hal-hal serupa adalah bukti bahwa Alien-lah yang mengarahkan perkembangan evolusi manusia, bahkan teori lain yang berdasar dari teori ini mengatakna bahwa Dewa-dewa dari hampir seluruh agama adalah sebenarnya mahluk terestial (alien).[3]
7. Ancient Astronaut
3
Anda pernah menonton Prometheus? Ide umum dari teori ini adalah seperti pada film tersebut. Alien datang ke bumi berjuta-juta tahun yang lalu dan menabur kehidupan, baik untuk tujuan masa depan atau ketidaksengajaan. Uniknya, orang-orang yang mempercayai teori ini juga mengatakan bahwa bangunan Piramid dan hal-hal serupa adalah bukti bahwa Alien-lah yang mengarahkan perkembangan evolusi manusia, bahkan teori lain yang berdasar dari teori ini mengatakna bahwa Dewa-dewa dari hampir seluruh agama adalah sebenarnya mahluk terestial (alien).
8. Cosmic Ancestry
Jika teori-teori lain mengatakan bahwa alam semesta ini memiliki awal yang pasti, baik itu melalui penciptaan Tuhan atau Big Bang, maka tidak bagi Teori Cosmic Ancestry. Teori ini mengatakan bahwa kehidupan dan alam semesta ini memang dari awal selalu ada.
Lalu bagaimana menjelaskan mengenai dinosaurus, mikroba dan sejenisnya? Teori ini mengatakan bahwa karena mikroba merupakan hal yang pasti selalu ada di dunia ini, maka mikroba ini membawa sisa-sisa akan kehidupan modern di alam semesta, kita berevolusi untuk mengikuti kehidupan modern tersebut. Seperti halnya mikroba tersebut mengikuti kehidupan awal mula seperti dinosaurus dan seterusnya. Karena alam semesta ini akan selalu ada, maka hal ini akan selalu terjadi selamanya dan terus menerus.
9.Morphic Resonance
Seorang mantan professor biokimia di Universitas Cambridge, menciptakan sebuah teori yang berbeda dari yang lain. Ia mengatakan bahwa sebenarnya ada sebuah medan tidak terlihat yang membuat kita melihat hal-hal yang sama, seperti bintang dan alam semesta. Jadi semua yang ada di dunia ini sebenarnya merupakan hal yang telah kita sepakati secara telepati bahwa mereka benar-benar ada.
10. Intelligent Design
Intelligent Design atau Perancangan Cerdas mengatakan bahwa kita sebagai mahluk yang kompleks tidak dapat dijelaskan dalam sebuah teori yang tidak terarah seperti seleksi alam (evolusi). Kita sebagai manusia dapat dijelaskan dalam sebuah teori yang lebih pintar.
4
Jika Anda kurang dapat memahami penjelasan di atas, maka bayangkan nenek moyang Anda menemukan iPad di perjalanannya, kemungkinan besar ia akan mengenali hal tersebut sebagai objek yang dibuat oleh manusia walaupun ia tidak tahu apa sebenarnya benda itu. Kaitannya dengan teori ini adalah, peneliti diibaratkan sebagai nenek moyang Anda dan kita sebagai manusia diibaratkan sebagai iPad tersebut. Intinya Intelligent Design mengatakan bahwa kita dibuat oleh keberadaan yang sangat luar biasa jenius. Maka berdasarkan contoh di atas, kita harus mencari keberadaan seperti Steve Jobs, tapi di sini bedanya adalah mencari si pembuat manusia.[4]
6
B. TEORI EVOLUSI
Penemuan Darwin yang memberikan petunjuk bahwa manusia adalah keturunan dari makhluk yang bukan manusia menimbulkan banyak reaksi yang pro dan kontra di kalangan masyarakat ilmiah.Terlebih karena manusia mempunyai persamaan-persamaan dengan kera, sedangkan persamaan-persamaan itu menunjukan adanya kekerabatan.Namun demikian, marilah kita tinjau manusia dari segi biologi dan dari segi evolusi saja.
Manusia adalah suatu spesies biologi.Dengan sendirianya, manusia tidak luput dari pengaruh faktor-faktor atau kekuatan biologi.Di samping itu, manusia adalah suatu hasil perkembangan evolusi yang lama sekali. Bukti-bukti memberikan petunjuk bahwa manusia berasal dari makhluk yang bukan manusia, meskipun bukti-bukti tersebut tidak lengkap dan hanya berbentuk bagian yang melukiskan tahap-tahap proses yang telah berlangsung. Bukti-bukti tentang adanya revolusi evolusi manusia yang telah berlangsung semakin banyak dikumpulkan oleh para ahli.
Kekuatan utama yang mengarahkan evolusi manusia adalah inteligensinya, kemampuan mempergunakan bahasa dengan segala macam simbolnya dan kebudayaan yang dibina oleh manusia.[5]
1. Sifat-sifat dari Ordo Primata
Meskipun Linneaus bukan seorang ahli evolusi, tetapi ia telah menempatkan manusia (Homo sapiens) dengan betul di dalam ordo primata, kelas mamalia dari subfilm vertebrata. Bila kita bandingkan sifat-sifat (fenotipe) yang dipunyai oleh familia kera (Pongidae) dengan manusia, maka dengan mudah akanterlihat persamaan-persamaan tertentu disamping perbedaan yang ada. Kebanyakan primata hidup dihutan dan memanjat.Kebanyakan primata mempergunakan tangan dan kakinya untuk memegan sesuatu.Manusia tidak lagi mempergunakan kakinya untuk memegang sesuatu karena di khususkan untuk berjalan.Gigi primata adalah gigi pemakan segala, seperti halnya gigi manusia.Pada mamalia, mata terletak dikedua belah samping kepala yang memungkinkan pandangan dengan sudut yang luas karena kedua mata tertuju kedepan.
Di samping persamaan-persamaan tersebut untuk berjalan, banyak sifat yang membedakan manusia dari kera.Salah satu diantaranya yang terpenting adalah volume otaknya. Familia kera yang terbesar, gorila misalnya, volume volume tenggorokannya hanya sekitar 600 cc, sedangkan volume tengkorak manusia modern yang terkecil lebih dari 900 cc. Rata-rata volume otak manusia modern ialah 1230 cc. Tulang dahi di atas mata dari kera sangat menonjol, sedangkan pada manusia modern tidak demikian. Dahi manusia membentuk sudut yang tegak, sedangkan dahi kera membentuk sudut yang tajam.Rahang bawah manusia membentuk dagu yang tajam, sedangkan rahang bawah kera tidak demikian.Tangan kera lebih pannjang daripada tangan manusia.
2. Kera Manusia dari Afrika
6
Pada tahun 1924, Raymond Dart, seorang ahli anatomi yang mengajar di Johanesburg, menemukan sebuah fosil tengkorak dari pertambangan batu kapur Taung, Afrika Selatan.Ia menamakan marga baru yang ditemukannya ia itu Australopithecus, makhluk berjalan tegak, otaknya lebih besar daripada otak gorila, giginya lebih mendekati gigi manusia daripada gigi kera. Setelah itu, banyak fosil-fosil yang lebih lengkapditemukan oleh Broom, Robinson dan rekan-rekannya.Ada yang berpendapat bahwa makhluk tersebut adalah kera yang aneh yang tidak ada hubungannya dngan manusia. Para ahli yang lain berpendapat bahwa makhluk tersebut tergolong subfamilia Austalopithecinae yang tidak lagi didapati kerabat yang hidup yang mempunyai sifat-sifat campuran antara familia manusia (Hominidae) dan familia kera (Pongidae).
Para ahli evolusi yang terdahulu sekali seringkali menyebut-nyebut adanya mata rantai yang hilang (Missing Link) yang menghubungkan manusia dengan kera.Beberapa ahli berpendapat, sifat-sifat dari mata rantai yang hilang itu adalah antara kera dan manusia. Tengkorak Australopithecus bentuknya menyerupai bentuk tengkorak simpance atau gorila ; volume otaknya diperkirakan kurang lebih 600 cc, separo dari volume otak manusia. Dahinya lebih menyerupai dahi manusia.Bentuk rahang dan giginya seperti gigi manusia.Disamping Austalopithecus africanus, ditemukanjuga tengkorak yang lebih besar dan tulang-tulang yang kekar. Penemuan baru itu oleh Robinson dan Broom diberi nama Australopithecus robustus.
Di afrika timur, dilembah Olduvai, Tanzania Utara, keluarga Leaky (Louis Leaky dan istrina, Mary) banyak menemukan perkakas-perkakas kuno di dalam penggalian mereka dalam mencari fosil-fosil manusia purba.[6]
3. Homo Erectus
Pada tahun 1920, Eugene Dubois, seorang dokter tentara Belanda, menemukan sisa-sisa tengkorak dan tulang paha di trinil, dekat Surakarta, Jawa Tengah. Fosil tersebut diberi nama Pithecanthropus erectus yang artinya manusia kera yang tegak. Sampai tahun 1923, tidak seorangpun ahli antropologi yang diperbolehkan melihat penemuan Dubois sehingga satu-satunya sumber informasi adalah keterangan-keterangan yang dikeluarkan oleh Dubois. Pada tahun 1931 sampai 1941 telah terjadi penemuan-penemuan lain, baik oleh Dubois sendiri maupun oleh ahli yang lain. Pada tahun 1941, von Koningswald seorang ahli antropologi berbangsa Jerman, di Trinil dekat Surakarta menemukan fosil yang ukurannya lebih besar dan dinamakan Megantropus. Menurut Mary, nama yag lebih sesuai untuk Pithecantropus erectus adalah Homo erectus, karena memang Homo (manusia).[7]
Berbagai pendapat tentang asal mula kehidupan
7
Sebelum abad ke-17, para ahli menganggap bahwa makhluk hidup terjadi dengan sendirinya dari makhluk tak hidup.Anggapan ini disebut teori generatio spontaena atau abiogenesis. Pendapat ini begitu ekstrim, misalnya kecebong berasal dari lumpur, ulat berasal dari bangkai,
Dengan adanya renaissance, mulai timbul paham baru. Francesco Redi (1626-1697), ahli biologi dari italia, dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai berasal dari telur lalat, yang meletakan telurnya dengan sengaja. Dari berbagai percobaan, mendapatkan peristiwa yang serupa.Ia mengemukakan pendapat bahwa kehidupan berasal dari telur atau comne vivum ex ovo
Lazzaro spallanzani (1729-1799) juga ahli biologi dari italia, dengan eksperimen terhadap kaldu membuktikan bahwa jasad renik yang mencemari kaldu dapat membusukan kaldu itu.Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih, maka tak terjadi pembusukan.Ia mengambil kesimpulan, bahwa utuk adanya telur harus ada jasad hidup, atau omne ovum ex vivum.
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana prancis, melanjutkan teori Spallanzani, dengan eksperimen terhadap berbagai jasad renik.Ia mendukungnya, meskipun banyak yang menentang. Kemudian menarik kesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya  agar tumbuh kehidupan baru atau omne vivum ex vivum.[8]
C. PANDANGAN AL-QUR’AN TENTANG ASAL-USUL MANUSIA
Beberapa ayat di dalam  Al-Qur’an yang menjelaskan tentang penciptaan manusia mengandung makna spiritual mendalam. Juga menyiratkan adanya transformasi-transformasi yang tampaknya menunjukan perubahan-perubahan didalam morfologi manusia.Yang terkemudian ini menguraikan fenomena yang sepenuhnya bersifat material, yang terjadi di dalam berbagai fase tapi selalu dalam susunan yang tepat.Campur tangan kehendak Tuhan, yang mengatasi segalanya.
8
            Menurut Maurice Bucaille, para pakar terdahulu tidak mampu melihat adanya gagasan bahwa bentuk manusia bia jadi telah mengalami transformasi. Meskipun demikian, mereka berkehendak untuk mengakui bahwa perubahan-perubahan mungkin saja benar-benar telah terjadi dan mengakui kemajuan tahapan-tahapan di sepanjang perkembangan embrionik suatu gejala yang biasa teramati pada seluruh kurun waktu dalam sejarah.Meskipun demikian, hanya pada masa kita inilah, sains modern mengizinkan kita untuk sepenuhnya memahami arti ayat-ayat Al-Quran yang menunjuk kepada tahapan-tahapan berturutan dari perkembangan embrionik didalam Rahim.
            Kemajuan perubahan-perubahan seperti itu telah secara resmi dibuktikan oleh paleontologi dan buktinya sangat banyak sehingga tak perlu lagi untuk mempertanyakannya.
            Para penafsiran Al-Quran terdahulu barangkali tak punya firasat bakal adanya penemuan-penemuan pada berabad-abad kemudian. Mereka hanya bisa memandang ayat-ayat khusus ini dalam konteks perkembangan embrio, tak ada alternatif lain pada masa itu.
            Kemudian tibalah “Bom Darwin” yang mengekstrapolasikan pengertian tentang suatu evolusi yang bisa diterapka atas manusia, meskipun tingkat evolusinya belum lagi dibuktikan didalam dunia hewan, dalam hal Darwin, teori tersebut didorong sampai ke tingkat ekstrem sedemikian sehingga para peneliti mengklaim sebagai telah memiliki bukti bahwa manusia berasal dari kera, suatu gagasan yang bahakan pada masa sekarang, tak seorang ahli peleontologi terhormat sekalipun mampu membuktikannya.
            Adalah amat penting untuk memahami dengan gamblang perbedaan diantara keduanya, kalau tidak, ada resiko timbulnya kesalahpahaman tentang makna yang dikaitkan kepada beberapa ayat Al-Quran tertentu yang dikutip.Di dalam ayat-ayat ini tak ada satu isyarat pun yang mendukung teori materialistis tentang asal-usul manusia yang amat mengguncangkan kaum muslimin, kristiani maupun yahudi.[9]
a. Penciptaan manusia dari tanah
9
Sebagaimana ditunjukkan oleh salah satu ayat (Q.S Nuh (71):17-18) berikut ini, manusia ditampilkan didalam Al-Quran sebagai suatu wujud yang amat erat berkaitan dengan tanah.
“Dan Allah membutuhkan kamu sebagai suatu tumbuhan dari tanah dan kemudian dia akan mengembalikan kamu kepadanya, dia akan mengeluarkan kamu lagi, sebagai suatu keluaran baru.”(QS Nuh 17-18)
Aspek spiritual asal manusia dari tanah ini ditekankan oleh kenyataan bahwa kita mesti kembali ke tanah setelah kematian dan juga oleh gagasan bahwa Tuhan akan mengeluarkan  kita lagi pada hari pengadilan.
b. Komponen-Komponen Bumi (tanah) dan Pembentukan Manusia
Manusia dibentuk dari komponen-komponen yang dikandung didalam tanah. Gagasan ini muncul dengan snagat jelas dari berbagai ayat yang didalamnya elemen-elemen pembentuk tersebut ditunjukkan dengan berbagai nama:
“Dia telah menyebabkan kamu tumbuh dari bumi (tanah) dan menyebarkan kamu sekalian di dalaamnya, maka hendaklah kamu sekalian memohon ampunan kepada-Nya dan bertaubatlah kepada-Nya.Sesungguhnya Tuhanku Maha Dekat lagi Maha Menerima Taubat.” (QS Huud (11):61)
Surat Al-Fathir ayat 11 yang artinya:
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari air mani, kemudian dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuan pun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya , meainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Susungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.“ ( QS. Faathir (35):11)[10]
c. Reproduksi Manusia
10
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa As. Dalam proses ini di samping dapat ditinjau menurut Al-Quran dan Hadist dapat pula ditinjau secara medis.
            Didalam Al-Quran proses kejadian manusia scara biologis dijelaskan secara terperinci melalui Firman-Nya dalam QS Al Mu’minun (23):12-14) yang artinya :
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al Mu’minun(23):12-14)
d. Transformasi-Transformasi Manusia Sepanjang Berabad-abad
Al-Quran, pertama kali, berbicara tentang suatu penciptaan, tetapi ia meneruskan dengan menguraikan suatu tahap kedua, yang didalamnya Tuhan memberikan bentuk kepada manusia. Tak Syak lagi, penciptaan dan organisasi morfologis manusia diilihat sebagai peristiwa-peristiwa yang berurutan.
Ayat lain menguraikan bagaimana manusia diciptakan dalam bentuk apapun yang Tuhan kehendaki. Ini adalah suatu hal yang amat penting. Tuhan berbicara kepada manusia :
“sesungguhnya Kami telah membentuk manusia menurut rencana organisasional yang sebaik-baiknya.” (QS. Ath-Thiin (95):4)[11]





11
BAB III
SIMPULAN DAN PENUTUP
A. SIMPULAN
            Kajian makalah tentang asal-usul manusia ini telah memberikan pandangan kepada kita tentang dari manakah manusia berasal. Baik pandangan secara ilmiah maupun pandangan secara spiritual dalam ini khususnya pandangan menurut Al-qur’an dan agam Islam. Dari kajian tersebut seharusnya mendapatkan keyakinan pada diri kita semua, bahwa manusia telah di ciptakan oleh sesuatu yang lebih kuasa dan bersifat kekal. Dalam hal ini dapat di simpulkan bahwa secara teori yang benar memang manusia di ciptakan oleh Tuhan sang pencipta.
B. PENUTUP
            Demikian makalah kajian Asal-usul Manusia guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) dan memberi tambahan wawasan bagi kita.
            Kami mengucapkan terima kasih dan maaf kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.










12
 
DAFTAR PUSTAKA

Ta’rifin, Ahmad. 2013. Ilmu Alamiah Dasar.Pekalongan : Duta Media Utama
Jasin, Maskoeri. 2010. Ilmu Alamiah Dasar : Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Aly, Abdullah, Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar : Jakarta : Bumi Aksara


[5]Drs. Maskoeri Jasin .,Imu Alamiah Dasar.,(Jakarta:,2010),hlm.146
[6]ibid,hlm 147-148
[7]Ibid,hlm 150-151
[8]Drs.Abdullah Aly, Ilmu Alamiah Dasar.,(Jakarta: Bumi Aksara,1998),hlm.62
­[9] Ahmad Ta’rifin MA, Ilmu Alamiah Dasar.,(Pekalongan : Duta Media Utama,2013), hlm. 117-119
[10]Ibid., hlm. 119-121
[11]Ibid., hlm. 121-134

Makalah Tata Cara Wudlu dan Tayamum Makul Fiqh Syariat Semester 1


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang, kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah memberikan karunia kenikmatan kepada kami. Sehinga, kami dapat menyelesaikan makalah Fiqih (Wudlu dan Tayamum) ini.
Makalah ilmiah ini telah kami buat dan kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata, berharap semoga makalah tentang Fiqih (Wudlu dan Tayamum) ini dapat memberikan manfaat maupun insprasi terhadap pembaca.


Pekalongan, 20 September 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Beribadah kepada Allah swt, adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. Dengan beribadah seorang muslim akan memperoleh berbagai keutamaan sebagai hamba Rabb-nya. Salah satu syarat bagi setiap muslim yang hendak menghambakan dirinya kepada Allah swt dengan beribadah adalah suci.
Kesucian diri dan jiwa seseorang akan menghantarkan seorang muslim mendapatkan keutamaan-keutamaan tersebut. Kesucian jiwa seseorang memanglah sulit untuk dianalisa atau di ketahui, baik itu suci secara lahiriah maupun batiniah. Namun, hendaknya apabila suci secara batiniah itu masih sangat sulit dimiliki seseorang, suci secara lahiriah haruslah mudah untuk dimiliki atau dilakukan. Karena, suci secara lahiriah mudah untuk dilakukan, yakni dengan cara wudlu, tayamum, dan mandi wajib.
Sehubungan dengan hal tersebut, pembahasan mengenai wudlu, tayamum, atau bahkan mandi wajib perlu adanya dibahas. Supaya seseorang muslim dapat mengetahui secara jelas dan mengamalkannya dengan mudah. Dalam kesempatan ini, kami ingin memberikan pemaparan makalah mengenai wudlu dan tayamum.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian wudlu dan tayamum ?
2.      Apakah hukum wudlu dan tayamum ?
3.      Apakah rukun, sunnah wudlu dan tayamum ?
4.      Bagaimanakah tata cara wudlu dan tayamum ?
5.      Apakah hal-hal yang membatalkan wudlu dan tayamum ?


BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN WUDLU DAN TAYAMUM
Wudlu secara bahasa berarti kebersihan dan secara istilah berarti mempergunakan air pada beberapa anggota badan tertentu dengan cara tertentu yang dimulai dengan niat.[1] Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa wudhu adalah suatu aktivitas yang memnfaatkan adanya air, yang dilakukan sebelum melakukan ibadah untuk menghilangkan semua hadas kecil.
Tayamum menurut bahasa adalah maksud, sedangkan menurut istilah adalah beribadah kepada Allah swt. Dengan debu yang suci. Allah swt. Berfirman : “Sedangkan kamu tidak mendapatkan air, bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci), usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu itu). Sungguh Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun”. (QS. An-Nisa’ (4) : 43). Maksud dari tanah yang baik adalah permukaan bumi, seperti pasir, batu, dan debu. Bahkan Rasulullah saw. bertayamum pada dinding.[2]

2.      HUKUM WUDLU DAN TAYAMUM
Hukum wudhu’ menjadi fardhu atau wajib manakala seseorang akan melakukan hal-hal berikut ini :
a.      Melakukan Shalat
Untuk melakukan shalat diwajibkan berwudhu' baik untuk shalat wajib maupun shalat sunnah. Termasuk juga di dalamnya sujud tilawah. Dalilnya adalah ayat Al-Quran Al-Karim berikut ini :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَين[3]
Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan shalat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki... (QS. Al-Maidah : 6)
Juga hadits Rasulullah SAW berikut ini :
عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ s قَالَ : لاَ صَلاَةَ لِمَـنْ لاَ وُضُوْءَ لَهُ
Dari Abi Hurairah radhiyallahuanhu bahwa Nabi SAW bersabda : "Tidak ada shalat kecuali dengan wudhu'’. (HR. Ahmad Abu Daud dan Ibnu Majah)
Shalat kalian tidak akan diterima tanpa kesucian (berwudhu’) (HR. Bukhari dan Muslim)
b.      Menyentuh Mushaf
Jumhur ulama umumnya menyatakan bahwa diharamkan menyentuh mushaf Al-Quran bila seseorang dalam keadaan hadats kecil atau dalam kata lain bila tidak punya wudhu'. Mazhab Al-Malikiyah dan Asy-Syafi'iyah mengatakan bahwa haram hukumnya bagi orang yang dalam keadaan hadats kecil, untuk menyentuh mushaf meski pun dengan alas atau batang lidi. Sedangkan Al-Hanafiyah meski mengharamkan sentuhan langsung, namun bila dengan menggunakan alas atau batang lidi hukumnya boleh. Syaratnya alas atau batang lidi itu suci tidak mengandung najis.
لاَ يَمَسُّهُ إِلاَّ المـُطَهَّرُون
“Tidak ada yang menyentuhnya kecuali orang-orang yang suci”. (QS. Al-Waqi’ah : 79)

Serta hadits Rasulullah SAW berikut ini :
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ رَحِمَهُ اَللَّهُ أَنَّ فِي اَلْكِتَابِ اَلَّذِي كَتَبَهُ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وِسَلَّمَ لِعَمْرِو بْنِ حَزْمٍ: أَنْ لاَ يَمَسَّ اَلْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرٌ
Dari Abdullah bin Abi Bakar bahwa dalam surat yang ditulis oleh Rasulullah SAW kepada ‘Amr bin Hazm tertulis : “Janganlah seseorang menyentuh Al-Quran kecuali orang yang suci”.(HR. Malik).
Ibnu Qudamah menyebutkan bahwa keharaman menyentuh mushaf bagi orang yang berhadats kecil ini sudah menjadi pendapat jumhur ulama yang didukung 4 mazhab utama. Artinya, tidak ada khilafiyah di antara keempat mazhab itu tentang haramnya seorang yang berhadats kecil untuk menyentuh mushaf. 
Sedangkan pendapat yang mengatakan tidak haram yaitu pendapat Mazhab Daud Ad-Dzahiri. Dalam pandangan mazhab ini yang diharamkan menyentuh mushaf hanyalah orang yang berhadats besar sedangkan yang berhadats kecil tidak diharamkan. Pendapat senada datang dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu.
c.       Thawaf di Seputar Ka’bah
Jumhur ulama mengatakan bahwa hukum berwudhu’ untuk thawaf di ka’bah adalah fardhu. Kecuali Al-Hanafiyah. Hal itu didasari oleh hadits Rasulullah SAW yang berbunyi :
Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu bahw Rasulullah SAW bersabda: ”Thawaf di Ka’bah itu adalah shalat kecuali Allah telah membolehkannya untuk berbicara saat thawaf. Siapa yang mau bicara saat thawaf maka bicaralah yang baik-baik”.(HR. Ibnu Hibban Al-Hakim dan Tirmidzi)
d.      Khutbah Jumat
Dalam pandangan Mazhab Al-Malikiyah dan Asy-Syafi’iyah, menyampaikan Khutbah Jumat juga disyaratkan dalam keadaan suci dari hadats kecil. Karena kedudukan Khutbah Jumat merupakan bagian dari Shalat Jumat.[4]

2. Sunnah

Sedangkan yang bersifat sunnah adalah bila akan mengerjakan hal-hal berikut ini :

a.      Mengulangi wudhu untuk tiap shalat
Hal itu didasarkan atas hadits Rasulullah SAW yang menyunnahkan setiap akan shalat untuk memperbaharui wudhu’ meskipun belum batal wudhu’nya. Dalilnya adalah hadits berikut ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ s قَالَ : لَوْلا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لأَمَرْتهمْ عِنْدَ كُلِّ صَلاةٍ بِوُضُوءٍ وَمَعَ كُلِّ وُضُوءٍ بِسِوَاكٍ رَوَاهُ أَحْمَدُ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ
Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Seandainya tidak memberatkan ummatku pastilah aku akan perintahkan untuk berwudhu pada tiap mau shalat. Dan wudhu itu dengan bersiwak”. (HR. Ahmad dengan isnad yang shahih)
Selain itu disunnah bagi tiap muslim untuk selalu tampil dalam keadaan berwudhu’ pada setiap kondisinya bila memungkinkan. Ini bukan keharusan melainkah sunnah yang baik untuk diamalkan.
وَلَنْ يُحَافِظ عَلَى الوُضُوءِ إِلاَّ المُؤْمِن                                              
Dari Tsauban bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Tidaklah menjaga wudhu’ kecuali orang yang beriman”. (HR. Ibnu Majah Al-Hakim Ahmad dan Al-Baihaqi)
b.      Menyentuh Kitab-kitab Syar’iyah
Seperti kitab tafsir hadits aqidah fiqih dan lainnya. Namun bila di dalamnya lebih dominan ayat Al-Quran Al-Karim maka hukumnya menjadi wajib.
c.       Ketika Akan Tidur
Al-Hanafiyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah menyatakan bahwa berwudhu’ ketika akan tidur adalah sunnah sehingga seorang muslim tidur dalam keadaan suci. Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شَقِّكَ الأَيْمَن
Dari Al-Barra’ bin Azib bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Bila kamu naik ranjang untuk tidur maka berwudhu’lah sebagaimana kamu berwudhu’ untuk shalat. Dan tidurlah dengan posisi di atas sisi kananmu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Malikiyah menyatakan bahwa wudhu’ sebelum tidur hukumnya mustahab. Dan dalam salah satu qaul dalam mazhab itu disebutkan bahwa wudhu' junub disunnahkan sebelum tidur.
Sedangkan Al-Baghawi dari kalangan Asy-Syafi'iyah mengatakan bahwa wudhu menjelang tidur bukan merupakan sesuatu yang mustahab.
d.      Sebelum Mandi Janabah
Sebelum mandi janabat disunnahkan untuk berwudhu’ terlebih dahulu. Demikian juga disunnahkan berwudhu’ bila seorang yang dalam keaaan junub mau makan minum tidur atau mengulangi berjimak lagi. Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW :
كَانَ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ جُنُبًا فَأَرَادَ أَنْ يَأْكُل أَوْ يَنَامَ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ
Dari Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bila dalam keadaan junub dan ingin makan atau tidur beliau berwudhu’ terlebih dahulu seperti wudhu’ untuk shalat. (HR. Ahmad dan Muslim)
Dan dasar tentang sunnahnya berwuhdu bagi suami istri yang ingin mengulangi hubungan seksual adalah hadits berikut ini :
إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يَعُودَ فَلْيَتَوَضَّأْ
Dari Abi Said al-Khudhri bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Bila kamu berhubungan seksual dengan istrimu dan ingin mengulanginya lagi maka hendaklah berwuhdu terlebih dahulu”.(HR. Jamaah kecuali Bukhari)
e.       Ketika Marah
Untuk meredakan marah ada dalil perintah dari Rasulullah SAW untuk meredakannya dengan membasuh muka dan berwudhu’
“Bila kamu marah hendaklah kamu berwudhu”. (HR. Ahmad dalam musnadnya)
f.       Ketika Membaca Al-Quran
Hukum berwudhu ketika membaca Al-Quran Al-Karim adalah sunnah bukan wajib. Berbeda dengan menyentuh mushaf menurut jumhur. Demikian juga hukumnya sunnah bila akan membaca hadits Rasulullah SAW serta membaca kitab-kitab syariah.
Diriwayatkan bahwa Imam Malik ketika mengimla’kan pelajaran hadits kepada murid-muridnya beliau selalu berwudhu’ terlebih dahulu sebagai takzim kepada hadits Rasulullah SAW.
g.      Ketika Melantunkan Azan dan Iqamat
Para ulama sepakat disunnahkannya wudhu untuk orang yang melakukan adzan. Namun mereka berbeda pendapat bila dilakukan oleh orang yang mengumandangkan iqamat.
h.      Dzikir
Keempat mazhab yaitu Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah sepakat disunnahkannya wudhu ketika berdzikir.
i.        Khutbah
Jumhur ulama mengatakan bahwa wudhu untuk khutbah hukumnya mustahab. Lantaran Nabi SAW tiap selesai khutbah langsung melakukan shalat tanpa berwudhu' lagi. Setidaknya hukumnya menjadi sunnah.
Sedangkan dalam pandangan mazhab Al-Malikiyah dan Asy-Syafi'iyah berwudhu pada khutbah Jumat merupakan syarat sah.
j.        Ziarah Ke Makam Nabi SAW
Para ulama menyepakati bahwa ketika seseorang berziarah ke makam Nabi SAW maka disunnahkan atasnya untuk berwudhu. Berwudhu yang dilakukan itu merupakan bentuk pentakdzhiman atas diri Rasulullah SAW.
Selain itu karena letaknya hari ini yang berada di dalam masjid maka secara otomatis memang sudah disunnahkan untuk berwudhu sebelumnya.[5]
Hukum tayamum didasarkan pada surat An-Nisa ayat 43 :“Dan jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan (musafir) atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang suci.”
Ada juga hadist Nabi Muhammad Saw yang mengatakan : “Telah dijadikan bagi kita seluruh bumi ini sebagai masjid dan tanahnya menyucikan.”
Disamping itu umat islam telah sepakat bahwa tayamum berfungsi sebagai pengganti wudhu dan mandi (wajib). Meskipun demikian, sebagian ulama berbeda pendapat dalam masalah tayaamum sebagai pengganti dari hadas besar. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa tayamum tidak bisa menjadi pengganti thaharah besar.  Sedangkan Ali dan para sahabat lain berpedapat bahwa tayamum itu bias menjadi pengganti thaharah besar.  Sebab perbedaan pendapat ini dikarenakan adanya berbagai kemungkinan yang ada dalam ayat tayamum di atas, selain adanya penilaian tidak sahihnya hadist-hadist yang membolehkan tayamum bagi orang junub.
Di samping itu, bertayamum dibenarkan bagi orang sakit karena dikuatirkan penggunaan air akan mengakibatkan kematian, rusak anggota tubuh atau fungsinya, penyakitnya lebih parah, menambah rasa sakit, dan sebagainya. Kekuatiran ini dapat didasarkan atas pengetahuannya sendiri atau keterangan dokter  yang adil. Tayamum juga dibenarkan bagi orang yang memiliki air tetapi air itu diperlukan untuk minum manusia dan hewan. Kondisi ini dianggap tidak dapat menggunakan air.[6]
3.      RUKUN, SUNNAH WUDLU DAN TAYAMUM
·         Rukun Wudlu
1.      Niat, pertama anda harus berniat dengan sungguh-sungguh untuk melakukan wudhu. Niat ada yang dilafalkan dan ada yang hanya di dalam hati atau tanpa melafalkannya. Lafal niat wudhu “Bismillahirrahmanirrahiim, nawaitu wudhuu’a liraf’il hadasil ashghari fardhan lillaahi ta’alaa”.
2.      Membasuh muka, membasuh seluruh muka sebanyak tiga kali. Batas muka adalah hingga perbatasan antara muka dan rambut di kepala hingga dagu. Jika anda orang yang berjenggot sebaiknya anda membersihkan celah-celah rambut jenggot dengan jari tangan.
3.      Membasuh kedua tangan, membasuh tangan sampai siku sebanyak tiga kali dan dimulai dari tangan kanan dahulu.
4.      Membasuh sebagian kepala, caranya dengan membasahi kedua telapak tangan dengan air, lalu mengusapkannya ke kepala mulai dari depan ke belakang.
5.      Membasuh kedua kaki, membasuh kaki hingga mata kaki sebanyak tiga kali. Juga membersihkan sela-sela jari kaki, hal ini bertujuan tuk menghilankan kotoran dan kuman yang terdapat pada celah-celah jari kaki.
6.      Tertib, yaitu tidak memdahulukan bagian yang satu dengan bagian yang lainnya atau sesuai urutan fardhu wudhu.
Itulah 6 rukun wudhu yang wajib dilakukan oleh orang islam ketika hendak melaksanakan ibadah sholat. Perlu anda ketahui tata cara wudhu tidak dapat dibolak-balik sesuka hati.[7]
·         Sunnah Wudlu
-          Membaca basmalah (Bismillaahir-rahmaanir-rahiim) pada permulaan berwudhu, hal ini wajib dilakukan ketikan anda berwudhu.
-          Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan, membasuhnya dengan pelan-pelan dan memastikan semuanya bersih.
-          Berkumur-kumur, berkumur untuk membersihkan kotoran atau sisa makanan yang tersisa di mulut hingga bersih sebanyak tiga kali.
-          Membasuh lubang hidung sebelum berniat, hal ini bertujuan untuk membersihkan kotoran yang ada pada hidung.
-          Menyapu seluruh kepala dengan air
-          Mendahulukan anggota tubuh kanan daripada kiri
-          Menyapu kedua telinga luar dan dalam
-          Menigakalikan membasuh
-          Menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki
-          Membaca do’a sesudah wudhu[8]
·         Syarat-syarat Tayamum
a.       Menggunakan debu yang suci, yang belum digunakan untuk bersuci, dan tidak tercampur dengan sesuatu.
b.      Mengusap wajah dan kedua tangan.
c.       Terlebih dahulu menghilangkan najis.
d.      Telah masuk waktu sholat.
e.       Tayamum hanya untuk sekali shalat fardhu.
·         Rukun Tayamum
a.       Niat.
b.      Memindahkan debu dari tempatnya ke wajah dan tangan.
c.       Mengusap muka dengan debu dengan sekali usap.
d.      Mengusap dua belah tangan hingga siku-siku dengan debu sekali usap.
e.       Tertib (berurutan).
·         Sunah Tayamum
a.       Membaca basmalah
b.      Mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri
c.       Menepiskan debu.[9]
4.      TATA CARA WUDLU DAN TAYAMUM
Tata Cara Wudlu
1.      Niat ketika pertama membasuh muka
2.      Membasuh muka 3 kali (batas muka: mulai dari tempat tumbuhnya rambut hingga bawah dagu dan dari telinga kanan sampai telinga kiri)
3.      Membasuh kedua tangan serta kedua kedua sikunya 3 kali
4.      Mengusap sebagian kepala 3 kali
5.      Mengusap kedua telinga 3 kali (ini sunah)
6.      Membasuh kedua kaki serta mata kakinya 3 kali
7.      Tertib (berurutan).
Tata Cara Tayamum
1.      Niat.
2.      Memindahkan debu dari tempatnya ke wajah dan tangan.
3.      Mengusap muka dengan debu dengan sekali usap.
4.      Mengusap dua belah tangan hingga siku-siku dengan debu sekali usap.
5.      Tertib (berurutan).[10]

5. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN WUDLU DAN TAYAMUM
·         Hal-hal yang dapat membatalkan wudhu ada 4 yaitu:
1.      Keluarnya sesuatu dari kelamin atau anus kecuali air mani
2.      Hilangnya akalnya (ingatannya) sebab: tidur,gila,mabuk dan pitam (ayan).(tidur yang tidak membatalkan wudhu ialah tidurnya orang yang menetapkan duduknya diatas tanah yang tidak mungkin bisa kentut)
3.      Tersentuhnya kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrramnya dengan tidak memakai pengalang
4.      Menyentuh kelamin atau anus dengan batinnya telapak tangan da jari-jarinya (yang dinamakan dengan batinya: apabila kedua tangan dihimpitkan).
·         Hal-hal yang dapat membatalkan tayamun, yaitu:
1.      Segala yang membatalkan wudhu
2.      Melihat air sebelum sholat, kecuali sakit
3.      Murtad  [11]


BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Pentingnya menjaga kesucian diri kita secara lahiriah telah di bahas secara lebih detail di atas, dapat disimpulkan bahwa Wudlu merupakan hal yang menjamin syarat sahnya sholat sebagai ibadah mahdhah yang utama. Tanpa mempunyai wudlu sholat seorang muslim dapat dikatakan tidak sah. Mengenai hal-hal darurat dalam wudlu, bisa digantikan dengan bertayamum.
Semua tentang wudlu dan tayamum telah kami bahas dalam makalah ini. Apabila terdapat kekurangan dalam penyampaian dan penjelasan makalah ini, kami mengucapkan maaf.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi untuk makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.










DAFTAR PUSTAKA
Sa’di, Adil. 2008. Fiqhun-Nisa Thaharah-Sholat.Bandung: PT. Mizan Publika.
Rifa’i, Moh. 2013. Risalah Tuntunan Sholat Lengkap.Semarang: PT. Karya Toha Putra.
Abbas, Abdullah. 2013. Fiqih Thaharah Tata Cara Dan Hikmah Bersuci Dalam Islam.Tangerang: Lentera Hati.
            www.fiqihkehidupan.com
            http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-tayamum-niat-tata-cara.html
      www.eramuslim.com


[1] Abdullah Abbas, Fiqih Thaharah Tata Cara Dan Bersuci dalam Islam,(Tangerang: Lentera Hati,2013),hlm. 52
[2] Adil Sa’di, Fiqhun-Nisa Thaharah-Sholat,(Bandung: PT. Mizan Publika,2008),cet:1,hlm. 56
[8] www.dakwahmuslimah.com,(20160917: 6:00)
[9]Drs.Moh.Rifai, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2013), hlm.23
[10] Ibid.,hlm. 24