Alkariemi
Jumat, 31 Mei 2019
Selasa, 09 April 2019
Makalah Asal-usul Manusia Makul Ilmu Alamiah Dasar Semester 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Allah
swt adalah tuhan pencipta alam dan segala isinya. Alam raya ini tak kurang
suatu apapun, karena dengan apapun yang telah di ciptakan di alam raya ini
semua kemaslahatan akan tercapai. Baik kemaslahatan yang bersifat umum maupun
kemaslahatan yang bersifat individu atau pribadi. Kemaslahatan tersebut akan tercipta
apabila di dalam alam raya ini terjadi suatu keserasian.
Keserasian adalah sifat sesuainya alam dengan penghuni alam
tersebut utamanya adalah manusia. Manusia
adalah makhuk paling sempurna yang Allah ciptakan, karena manusia di ciptakan
dengan segala anugerah dan karunia yang tidak dimiliki oleh makhluk Allah lain
manapun. Allah memberikan karunia terbesarnya kepada manusia yaitu berupa akal
pikiran, yang dengannya manusia dapat bertindak dan berbuat sesuai dengan apa
yang menjadi kodrat makhluk Allah swt. Hal lain yang menjadi tanggung jawab
manusia adalah menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi ini.
Pertanyaan tentang
manusia pun mencuat ketika manusia terpilih menjadi makhluk yang paling sempurna.
Bagaimana Allah mencipta manusia sehingga hal luar biasa menjadi amanah untuk
manusia. Dalam pembahasan makalah tentang penciptaan manusia ini, kami mencoba
memberikan sajian pengetahuan tentang hal tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah teori-teori kehidupan?
2. Bagaimana
konsep teori evolusi darwin?
II
|
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI-TEORI KEHIDUPAN
Jika kita memikirkan keberadaan kita sebagai manusia
maka kita akan memiliki kepercayaan sendiri akan asal mula atau kreasi
keberadaan kita. Tapi dari sebegitu banyaknya manusia di dunia ini, tentu tidak
semuanya mempercayai teori yang sama. Berikut ini adalah 10 teori asal mula
keberadaan manusia, seperti teori evolusi atau teori penciptaan (agama).
1.
Penciptaan Khusus (Agama)
Ini adalah teori
penciptaan seperti pada di agama-agama dimana Tuhanlah yang menciptakan Bumi
dan alam semesta serta manusia di dalamnya dalam waktu 6 hari 24 jam setiap
harinya. Dimana Bumi sebenarnya hanyalah berumur 6.000 tahun dan Tuhan
menciptakan setiap halnya secara khusus benar-benar untuk hal tersebut, berbeda
halnya dengan teori evolusi yang mengatakan bumi berumur miliaran tahun.Teori
ini dipercaya oleh banyak orang sesuai dengan jumlah orang yang percaya dengan
agama-agama utama di dunia ini. Teori inilah yang melambangkan agama, dan
membuat perseteruan tiada akhir antara teori darwin dengan teori ini sendiri.
2. Teori Evolusi Darwin
Salah satu teori yang paling dikenal mengenai keberadaan
manusia, dimana ia mengatakan bahwa manusia sebenarnya berasal dari monyet yang
berevolusi dalam jangka waktu lama hingga menjadi manusia purba dan manusia
purba tersebut berevolusi lagi menjadi manusia modern seperti kita ini. Semua
evolusi tersebut memakan jangka waktu yang sangat lama. Ini adalah teori yang
melambangkan pengetahuan di mata para ilmuwan.[1]
3. Theistic Evolution
Theistic Evolution adalah salah satu dari 3 teori utama yang
menjelaskan mengenai asal mula manusia. Dua lainnya adalah teori evolusi Darwin
(teoriatheistic) dan teori penciptaan khusus (agama). Teori ini sebenarnya
serupa dengan progressive creationism.
Jika para pemercaya agama mengatakan bahwa evolusi menentang
keberadaan Tuhan, maka Theistic Evoluton adalah teori yang menjembataninya. Ide
utamanya tetap Tuhan yang menciptakan alam semesta dan isinya, hanya saja kali
ini ia menciptakannya dengan menggunakan ilmu pengetahuan, yaitu Big Bang,
fisika kuantum dan seterusnya. Alam semesta ini merupakan hasil dari Tuhan
sebagai professor menggabungkan berbagai jenis atom dalam laboratorium suci
pengetahuannya. Teori ini membuat para pemercaya agama tidak lagi menghabiskan
waktu mereka berdebat akan agama dan pengetahuan, karena teori ini
menjembataninya.
4. Scientology
Teori ini mengatakan bahwa kita semua berevolusi dari burung
ke hewan lainnya lalu ke monyet, sebelum menghabiskan waktu ribuan tahun
sebagai manusia purba. Karena kita merupakan produk dari berbagai hewan yang
ada sebagai hasil evolusi dari satu hewan ke hewan lainnya dan berakhir sebagai
manusia. Maka itu jugalah yang menyebabkan mengapa kita memiliki kepribadian
yang unik dibandingkan hewan lainnya, dimana kita mengalami perasaan yang tidak
dialami hewan lainnya.
5. Punctuated Equilibirium
Teori ini mengatakan bahwa jika evolusi adalah sebuah proses
yang bertahap maka seharusnya penemuan-penemuan fosil memberikan kita banyak
fosil yang menunjukkan proses transisi tersebut. Tapi pada kenyataannya hal
tersebut tidak ada. Ini karena evolusi sebenarnya terjadi dalam sebuah proses
yang sangat mendadak dan cepat.[2]
2
|
6. Progressive Creationism
Kitab kejadian mengatakan bahwa Tuhan menciptakan Bumi dan
isinya selama 6 hari kemudian di hari ketujuh Ia menguduskannya. Tapi yang
tidak Anda tahu adalah masing-masing dari 'hari' itu sebenarnya adalah jutaan
tahun dan berisikan banyak evolusi. Inilah yang diusulkan di teori Progressive
Creationism (Penciptaan Progresif).
Teori ini mengatakan bahwa Tuhan membuat bumi secara
perlahan-lahan dimana tanaman dan hewan membutuhkan waktu untuk beradapatasi
agar mereka dapat cocok dengan kehidupan di dunia. Intinya ia mengatakan bahwa
tidak ada spesies yang secara langsung tiba-tiba muncul sebagai bentuk yang
baru. Jadi teori ini sebenarnya juga adalah teori evolusi.
7. Ancient Astronaut
Anda pernah menonton Prometheus? Ide umum dari teori
ini adalah seperti pada film tersebut. Alien datang ke bumi berjuta-juta tahun
yang lalu dan menabur kehidupan, baik untuk tujuan masa depan atau
ketidaksengajaan. Uniknya, orang-orang yang mempercayai teori ini juga
mengatakan bahwa bangunan Piramid dan hal-hal serupa adalah bukti bahwa
Alien-lah yang mengarahkan perkembangan evolusi manusia, bahkan teori lain yang
berdasar dari teori ini mengatakna bahwa Dewa-dewa dari hampir seluruh agama adalah
sebenarnya mahluk terestial (alien).[3]
7. Ancient Astronaut
3
|
8. Cosmic Ancestry
Jika teori-teori lain mengatakan bahwa alam semesta ini
memiliki awal yang pasti, baik itu melalui penciptaan Tuhan atau Big Bang, maka
tidak bagi Teori Cosmic Ancestry. Teori ini mengatakan bahwa kehidupan dan alam
semesta ini memang dari awal selalu ada.
Lalu bagaimana menjelaskan mengenai dinosaurus, mikroba dan
sejenisnya? Teori ini mengatakan bahwa karena mikroba merupakan hal yang pasti
selalu ada di dunia ini, maka mikroba ini membawa sisa-sisa akan kehidupan
modern di alam semesta, kita berevolusi untuk mengikuti kehidupan modern
tersebut. Seperti halnya mikroba tersebut mengikuti kehidupan awal mula seperti
dinosaurus dan seterusnya. Karena alam semesta ini akan selalu ada, maka hal
ini akan selalu terjadi selamanya dan terus menerus.
9.Morphic Resonance
Seorang mantan professor biokimia di Universitas Cambridge,
menciptakan sebuah teori yang berbeda dari yang lain. Ia mengatakan bahwa
sebenarnya ada sebuah medan tidak terlihat yang membuat kita melihat hal-hal
yang sama, seperti bintang dan alam semesta. Jadi semua yang ada di dunia ini
sebenarnya merupakan hal yang telah kita sepakati secara telepati bahwa mereka
benar-benar ada.
10. Intelligent Design
Intelligent Design atau Perancangan Cerdas mengatakan
bahwa kita sebagai mahluk yang kompleks tidak dapat dijelaskan dalam sebuah
teori yang tidak terarah seperti seleksi alam (evolusi). Kita sebagai manusia
dapat dijelaskan dalam sebuah teori yang lebih pintar.
4
|
6
|
Penemuan Darwin
yang memberikan petunjuk bahwa manusia adalah keturunan dari makhluk yang bukan
manusia menimbulkan banyak reaksi yang pro dan kontra di kalangan masyarakat
ilmiah.Terlebih karena manusia mempunyai persamaan-persamaan dengan kera,
sedangkan persamaan-persamaan itu menunjukan adanya kekerabatan.Namun demikian,
marilah kita tinjau manusia dari segi biologi dan dari segi evolusi saja.
Manusia adalah
suatu spesies biologi.Dengan sendirianya, manusia tidak luput dari pengaruh
faktor-faktor atau kekuatan biologi.Di samping itu, manusia adalah suatu hasil
perkembangan evolusi yang lama sekali. Bukti-bukti memberikan petunjuk bahwa
manusia berasal dari makhluk yang bukan manusia, meskipun bukti-bukti tersebut
tidak lengkap dan hanya berbentuk bagian yang melukiskan tahap-tahap proses
yang telah berlangsung. Bukti-bukti tentang adanya revolusi evolusi manusia
yang telah berlangsung semakin banyak dikumpulkan oleh para ahli.
Kekuatan utama
yang mengarahkan evolusi manusia adalah inteligensinya, kemampuan mempergunakan
bahasa dengan segala macam simbolnya dan kebudayaan yang dibina oleh manusia.[5]
1. Sifat-sifat
dari Ordo Primata
Meskipun Linneaus
bukan seorang ahli evolusi, tetapi ia telah menempatkan manusia (Homo sapiens) dengan betul di dalam ordo
primata, kelas mamalia dari subfilm vertebrata. Bila kita bandingkan
sifat-sifat (fenotipe) yang dipunyai
oleh familia kera (Pongidae) dengan
manusia, maka dengan mudah akanterlihat persamaan-persamaan tertentu disamping
perbedaan yang ada. Kebanyakan primata hidup dihutan dan memanjat.Kebanyakan
primata mempergunakan tangan dan kakinya untuk memegan sesuatu.Manusia tidak
lagi mempergunakan kakinya untuk memegang sesuatu karena di khususkan untuk
berjalan.Gigi primata adalah gigi pemakan segala, seperti halnya gigi
manusia.Pada mamalia, mata terletak dikedua belah samping kepala yang
memungkinkan pandangan dengan sudut yang luas karena kedua mata tertuju
kedepan.
Di samping persamaan-persamaan tersebut untuk
berjalan, banyak sifat yang membedakan manusia dari kera.Salah satu diantaranya
yang terpenting adalah volume otaknya. Familia kera yang terbesar, gorila
misalnya, volume volume tenggorokannya hanya sekitar 600 cc, sedangkan volume
tengkorak manusia modern yang terkecil lebih dari 900 cc. Rata-rata volume otak
manusia modern ialah 1230 cc. Tulang dahi di atas mata dari kera sangat
menonjol, sedangkan pada manusia modern tidak demikian. Dahi manusia membentuk
sudut yang tegak, sedangkan dahi kera membentuk sudut yang tajam.Rahang bawah
manusia membentuk dagu yang tajam, sedangkan rahang bawah kera tidak
demikian.Tangan kera lebih pannjang daripada tangan manusia.
2. Kera
Manusia dari Afrika
6
|
Para ahli evolusi yang terdahulu
sekali seringkali menyebut-nyebut adanya mata rantai yang hilang (Missing Link)
yang menghubungkan manusia dengan kera.Beberapa ahli berpendapat, sifat-sifat
dari mata rantai yang hilang itu adalah antara kera dan manusia. Tengkorak
Australopithecus bentuknya menyerupai bentuk tengkorak simpance atau gorila ;
volume otaknya diperkirakan kurang lebih 600 cc, separo dari volume otak
manusia. Dahinya lebih menyerupai dahi manusia.Bentuk rahang dan giginya seperti
gigi manusia.Disamping Austalopithecus africanus, ditemukanjuga tengkorak yang
lebih besar dan tulang-tulang yang kekar. Penemuan baru itu oleh Robinson dan
Broom diberi nama Australopithecus robustus.
Di afrika timur, dilembah Olduvai,
Tanzania Utara, keluarga Leaky (Louis Leaky dan istrina, Mary) banyak menemukan
perkakas-perkakas kuno di dalam penggalian mereka dalam mencari fosil-fosil
manusia purba.[6]
3. Homo
Erectus
Pada tahun 1920,
Eugene Dubois, seorang dokter tentara Belanda, menemukan sisa-sisa tengkorak
dan tulang paha di trinil, dekat Surakarta, Jawa Tengah. Fosil tersebut diberi
nama Pithecanthropus erectus yang artinya manusia kera yang tegak. Sampai tahun
1923, tidak seorangpun ahli antropologi yang diperbolehkan melihat penemuan
Dubois sehingga satu-satunya sumber informasi adalah keterangan-keterangan yang
dikeluarkan oleh Dubois. Pada tahun 1931 sampai 1941 telah terjadi
penemuan-penemuan lain, baik oleh Dubois sendiri maupun oleh ahli yang lain.
Pada tahun 1941, von Koningswald seorang ahli antropologi berbangsa Jerman, di
Trinil dekat Surakarta menemukan fosil yang ukurannya lebih besar dan dinamakan
Megantropus. Menurut Mary, nama yag lebih sesuai untuk Pithecantropus erectus
adalah Homo erectus, karena memang Homo (manusia).[7]
Berbagai
pendapat tentang asal mula kehidupan
7
|
Dengan adanya renaissance, mulai timbul paham baru.
Francesco Redi (1626-1697), ahli biologi dari italia, dapat membuktikan bahwa
ulat pada bangkai
berasal dari telur lalat, yang meletakan telurnya dengan sengaja. Dari berbagai
percobaan, mendapatkan peristiwa yang serupa.Ia mengemukakan pendapat bahwa
kehidupan berasal dari telur atau comne vivum ex ovo
Lazzaro spallanzani (1729-1799)
juga ahli biologi dari italia, dengan eksperimen terhadap kaldu membuktikan
bahwa jasad renik yang mencemari kaldu dapat membusukan kaldu itu.Bila kaldu
ditutup rapat setelah mendidih, maka tak terjadi pembusukan.Ia mengambil
kesimpulan, bahwa utuk adanya
telur harus ada jasad hidup, atau omne ovum ex vivum.
Louis
Pasteur (1822-1895) sarjana prancis, melanjutkan teori Spallanzani, dengan
eksperimen terhadap berbagai jasad renik.Ia mendukungnya, meskipun banyak yang
menentang. Kemudian menarik kesimpulan bahwa harus ada kehidupan
sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru
atau omne vivum ex vivum.[8]
C. PANDANGAN AL-QUR’AN TENTANG
ASAL-USUL MANUSIA
Beberapa ayat di
dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
penciptaan manusia mengandung makna spiritual mendalam. Juga menyiratkan adanya
transformasi-transformasi yang tampaknya menunjukan perubahan-perubahan didalam
morfologi manusia.Yang terkemudian ini menguraikan fenomena yang sepenuhnya
bersifat material, yang terjadi di dalam berbagai fase tapi selalu dalam susunan
yang tepat.Campur tangan kehendak Tuhan, yang mengatasi segalanya.
8
|
Kemajuan perubahan-perubahan seperti
itu telah secara resmi dibuktikan oleh paleontologi dan buktinya sangat banyak
sehingga tak perlu lagi untuk mempertanyakannya.
Para
penafsiran Al-Quran terdahulu barangkali tak punya firasat bakal adanya
penemuan-penemuan pada berabad-abad kemudian. Mereka hanya bisa memandang
ayat-ayat khusus ini dalam konteks perkembangan embrio, tak ada alternatif lain
pada masa itu.
Kemudian
tibalah “Bom Darwin” yang mengekstrapolasikan pengertian tentang suatu evolusi
yang bisa diterapka atas manusia, meskipun tingkat evolusinya belum lagi
dibuktikan didalam dunia hewan, dalam hal Darwin, teori tersebut didorong
sampai ke tingkat ekstrem sedemikian sehingga para peneliti mengklaim sebagai
telah memiliki bukti bahwa manusia berasal dari kera, suatu gagasan yang
bahakan pada masa sekarang, tak seorang ahli peleontologi terhormat sekalipun
mampu membuktikannya.
Adalah amat penting untuk memahami
dengan gamblang perbedaan diantara keduanya, kalau tidak, ada resiko timbulnya
kesalahpahaman tentang makna yang dikaitkan kepada beberapa ayat Al-Quran
tertentu yang dikutip.Di dalam ayat-ayat ini tak ada satu isyarat pun yang mendukung
teori materialistis tentang asal-usul manusia yang amat mengguncangkan kaum
muslimin, kristiani maupun yahudi.[9]
a. Penciptaan manusia dari tanah
9
|
“Dan Allah membutuhkan kamu sebagai
suatu tumbuhan dari tanah dan kemudian dia akan mengembalikan kamu kepadanya,
dia akan mengeluarkan kamu lagi, sebagai suatu keluaran baru.”(QS Nuh 17-18)
Aspek
spiritual asal manusia dari tanah ini ditekankan oleh kenyataan bahwa kita
mesti kembali ke tanah setelah kematian dan juga oleh gagasan bahwa Tuhan akan
mengeluarkan kita lagi pada hari
pengadilan.
b. Komponen-Komponen Bumi
(tanah) dan Pembentukan Manusia
Manusia dibentuk dari
komponen-komponen yang dikandung didalam tanah. Gagasan ini muncul dengan
snagat jelas dari berbagai ayat yang didalamnya elemen-elemen pembentuk
tersebut ditunjukkan dengan berbagai nama:
“Dia telah menyebabkan kamu tumbuh
dari bumi (tanah) dan menyebarkan kamu sekalian di dalaamnya, maka hendaklah
kamu sekalian memohon ampunan kepada-Nya dan bertaubatlah
kepada-Nya.Sesungguhnya Tuhanku Maha Dekat lagi Maha Menerima Taubat.” (QS Huud
(11):61)
Surat Al-Fathir ayat 11 yang
artinya:
“Dan Allah menciptakan kamu dari
tanah, kemudian dari air mani, kemudian dia menjadikan kamu berpasangan
(laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuan pun mengandung dan
tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali
tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi
umurnya , meainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Susungguhnya
yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.“ ( QS. Faathir (35):11)[10]
c. Reproduksi Manusia
10
|
Didalam
Al-Quran proses kejadian manusia scara biologis dijelaskan secara terperinci
melalui Firman-Nya dalam QS Al Mu’minun (23):12-14) yang artinya :
“Dan
sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian
air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan ia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.” (QS. Al Mu’minun(23):12-14)
d. Transformasi-Transformasi
Manusia Sepanjang Berabad-abad
Al-Quran,
pertama kali, berbicara tentang suatu penciptaan, tetapi ia meneruskan dengan
menguraikan suatu tahap kedua, yang didalamnya Tuhan memberikan bentuk kepada
manusia. Tak Syak lagi, penciptaan dan organisasi morfologis manusia diilihat
sebagai peristiwa-peristiwa yang berurutan.
Ayat lain
menguraikan bagaimana manusia diciptakan dalam bentuk apapun yang Tuhan
kehendaki. Ini adalah suatu hal yang amat penting. Tuhan berbicara kepada
manusia :
“sesungguhnya
Kami telah membentuk manusia menurut rencana organisasional yang
sebaik-baiknya.” (QS. Ath-Thiin (95):4)[11]
11
|
BAB III
SIMPULAN DAN
PENUTUP
A. SIMPULAN
Kajian makalah tentang asal-usul
manusia ini telah memberikan pandangan kepada kita tentang dari manakah manusia
berasal. Baik pandangan secara ilmiah maupun pandangan secara spiritual dalam ini
khususnya pandangan menurut Al-qur’an dan agam Islam. Dari kajian tersebut
seharusnya mendapatkan keyakinan pada diri kita semua, bahwa manusia telah di
ciptakan oleh sesuatu yang lebih kuasa dan bersifat kekal. Dalam hal ini dapat
di simpulkan bahwa secara teori yang benar memang manusia di ciptakan oleh
Tuhan sang pencipta.
B. PENUTUP
Demikian makalah kajian Asal-usul
Manusia guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) dan memberi
tambahan wawasan bagi kita.
Kami mengucapkan terima kasih dan
maaf kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
12
|
DAFTAR PUSTAKA
Ta’rifin, Ahmad. 2013. Ilmu Alamiah
Dasar.Pekalongan : Duta Media Utama
Jasin,
Maskoeri. 2010. Ilmu Alamiah Dasar :
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Aly,
Abdullah, Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah
Dasar : Jakarta : Bumi Aksara
Makalah Tata Cara Wudlu dan Tayamum Makul Fiqh Syariat Semester 1
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang,
kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah memberikan karunia
kenikmatan kepada kami. Sehinga, kami dapat menyelesaikan
makalah Fiqih (Wudlu dan Tayamum) ini.
Makalah
ilmiah ini telah kami buat dan kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata, berharap
semoga makalah tentang Fiqih (Wudlu dan
Tayamum) ini dapat memberikan manfaat maupun
insprasi terhadap pembaca.
Pekalongan, 20 September 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Beribadah kepada Allah swt,
adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. Dengan beribadah seorang muslim akan
memperoleh berbagai keutamaan sebagai hamba Rabb-nya. Salah satu syarat bagi
setiap muslim yang hendak menghambakan dirinya kepada Allah swt dengan
beribadah adalah suci.
Kesucian diri dan jiwa
seseorang akan menghantarkan seorang muslim mendapatkan keutamaan-keutamaan
tersebut. Kesucian jiwa seseorang memanglah sulit untuk dianalisa atau di
ketahui, baik itu suci secara lahiriah maupun batiniah. Namun, hendaknya
apabila suci secara batiniah itu masih sangat sulit dimiliki seseorang, suci
secara lahiriah haruslah mudah untuk dimiliki atau dilakukan. Karena, suci
secara lahiriah mudah untuk dilakukan, yakni dengan cara wudlu, tayamum, dan
mandi wajib.
Sehubungan dengan hal tersebut,
pembahasan mengenai wudlu, tayamum, atau bahkan mandi wajib perlu adanya
dibahas. Supaya seseorang muslim dapat mengetahui secara jelas dan
mengamalkannya dengan mudah. Dalam kesempatan ini, kami ingin memberikan
pemaparan makalah mengenai wudlu dan tayamum.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pengertian wudlu dan tayamum ?
2.
Apakah hukum wudlu dan tayamum ?
3.
Apakah rukun, sunnah wudlu dan tayamum ?
4.
Bagaimanakah tata cara wudlu dan tayamum ?
5.
Apakah hal-hal yang membatalkan wudlu dan tayamum
?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN WUDLU DAN TAYAMUM
Wudlu secara bahasa berarti
kebersihan dan secara istilah berarti mempergunakan air pada beberapa anggota
badan tertentu dengan cara tertentu yang dimulai dengan niat.[1]
Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa wudhu adalah suatu aktivitas yang memnfaatkan
adanya air, yang dilakukan sebelum melakukan ibadah untuk menghilangkan semua
hadas kecil.
Tayamum menurut bahasa
adalah maksud, sedangkan menurut istilah adalah beribadah kepada Allah swt.
Dengan debu yang suci. Allah swt. Berfirman : “Sedangkan kamu tidak mendapatkan air, bertayamumlah kamu dengan debu
yang baik (suci), usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu itu). Sungguh Allah
Maha Pemaaf, Maha Pengampun”. (QS. An-Nisa’ (4) : 43). Maksud dari tanah
yang baik adalah permukaan bumi, seperti pasir, batu, dan debu. Bahkan
Rasulullah saw. bertayamum pada dinding.[2]
2.
HUKUM WUDLU DAN TAYAMUM
a.
Melakukan Shalat
Untuk melakukan
shalat diwajibkan berwudhu' baik untuk shalat wajib maupun shalat sunnah.
Termasuk juga di dalamnya sujud tilawah. Dalilnya adalah ayat Al-Quran Al-Karim
berikut ini :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ
فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ
بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَين[3]
Hai orang-orang yang beriman apabila kamu
hendak mengerjakan shalat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku
dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki... (QS. Al-Maidah
: 6)
Juga
hadits Rasulullah SAW berikut ini :
عَنْ أَبيِ
هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ s قَالَ : لاَ صَلاَةَ لِمَـنْ لاَ
وُضُوْءَ لَهُ
Dari
Abi Hurairah radhiyallahuanhu bahwa Nabi SAW bersabda : "Tidak ada shalat kecuali dengan wudhu'’. (HR. Ahmad Abu Daud
dan Ibnu Majah)
b.
Menyentuh Mushaf
Jumhur ulama umumnya
menyatakan bahwa diharamkan menyentuh mushaf Al-Quran bila seseorang dalam
keadaan hadats kecil atau dalam kata lain bila tidak punya wudhu'. Mazhab
Al-Malikiyah dan Asy-Syafi'iyah mengatakan bahwa haram hukumnya bagi orang yang
dalam keadaan hadats kecil, untuk menyentuh mushaf meski pun dengan alas atau
batang lidi. Sedangkan Al-Hanafiyah meski mengharamkan sentuhan langsung, namun
bila dengan menggunakan alas atau batang lidi hukumnya boleh. Syaratnya alas
atau batang lidi itu suci tidak mengandung najis.
لاَ يَمَسُّهُ إِلاَّ المـُطَهَّرُون
“Tidak ada yang menyentuhnya kecuali
orang-orang yang suci”. (QS. Al-Waqi’ah : 79)
Serta
hadits Rasulullah SAW berikut ini :
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ أَبِي
بَكْرٍ رَحِمَهُ اَللَّهُ أَنَّ فِي اَلْكِتَابِ اَلَّذِي كَتَبَهُ رَسُولُ
اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وِسَلَّمَ لِعَمْرِو بْنِ حَزْمٍ: أَنْ لاَ
يَمَسَّ اَلْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرٌ
Dari
Abdullah bin Abi Bakar bahwa dalam surat yang ditulis oleh Rasulullah SAW
kepada ‘Amr bin Hazm tertulis : “Janganlah
seseorang menyentuh Al-Quran kecuali orang yang suci”.(HR. Malik).
Ibnu Qudamah menyebutkan bahwa keharaman menyentuh mushaf
bagi orang yang berhadats kecil ini sudah menjadi pendapat jumhur ulama yang
didukung 4 mazhab utama. Artinya, tidak ada khilafiyah di antara keempat mazhab
itu tentang haramnya seorang yang berhadats kecil untuk menyentuh mushaf.
Sedangkan pendapat yang mengatakan tidak haram yaitu pendapat
Mazhab Daud Ad-Dzahiri. Dalam pandangan mazhab ini yang diharamkan menyentuh
mushaf hanyalah orang yang berhadats besar sedangkan yang berhadats kecil tidak
diharamkan. Pendapat senada datang dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu.
Jumhur ulama mengatakan bahwa hukum berwudhu’ untuk thawaf di
ka’bah adalah fardhu. Kecuali Al-Hanafiyah. Hal itu didasari oleh hadits
Rasulullah SAW yang berbunyi :
Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu bahw
Rasulullah SAW bersabda: ”Thawaf di Ka’bah itu adalah shalat kecuali Allah
telah membolehkannya untuk berbicara saat thawaf. Siapa yang mau bicara saat
thawaf maka bicaralah yang baik-baik”.(HR. Ibnu Hibban Al-Hakim dan
Tirmidzi)
Dalam pandangan Mazhab Al-Malikiyah dan Asy-Syafi’iyah,
menyampaikan Khutbah Jumat juga disyaratkan dalam keadaan suci dari hadats
kecil. Karena kedudukan Khutbah Jumat merupakan bagian dari Shalat Jumat.[4]
2. Sunnah
Sedangkan yang
bersifat sunnah adalah bila akan mengerjakan hal-hal berikut ini :
Hal itu didasarkan atas hadits Rasulullah SAW yang menyunnahkan setiap
akan shalat untuk memperbaharui wudhu’ meskipun belum batal wudhu’nya. Dalilnya
adalah hadits berikut ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ
النَّبِيِّ s قَالَ : لَوْلا أَنْ أَشُقَّ عَلَى
أُمَّتِي لأَمَرْتهمْ عِنْدَ كُلِّ صَلاةٍ بِوُضُوءٍ وَمَعَ كُلِّ وُضُوءٍ
بِسِوَاكٍ رَوَاهُ أَحْمَدُ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ
Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Seandainya tidak memberatkan ummatku
pastilah aku akan perintahkan untuk berwudhu pada tiap mau shalat. Dan wudhu
itu dengan bersiwak”. (HR. Ahmad dengan isnad yang shahih)
Selain
itu disunnah bagi tiap muslim untuk selalu tampil dalam keadaan berwudhu’ pada
setiap kondisinya bila memungkinkan. Ini bukan keharusan melainkah sunnah yang
baik untuk diamalkan.
وَلَنْ
يُحَافِظ عَلَى الوُضُوءِ إِلاَّ المُؤْمِن
Dari Tsauban bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Tidaklah menjaga wudhu’ kecuali orang yang
beriman”. (HR. Ibnu Majah Al-Hakim Ahmad dan Al-Baihaqi)
Seperti kitab tafsir hadits aqidah fiqih dan lainnya. Namun
bila di dalamnya lebih dominan ayat Al-Quran Al-Karim maka hukumnya menjadi
wajib.
Al-Hanafiyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah menyatakan
bahwa berwudhu’ ketika akan tidur adalah sunnah sehingga seorang muslim tidur
dalam keadaan suci. Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :
إِذَا
أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى
شَقِّكَ الأَيْمَن
Dari Al-Barra’ bin Azib bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Bila kamu naik ranjang untuk tidur maka
berwudhu’lah sebagaimana kamu berwudhu’ untuk shalat. Dan tidurlah dengan
posisi di atas sisi kananmu”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Malikiyah menyatakan bahwa wudhu’ sebelum tidur hukumnya
mustahab. Dan dalam salah satu qaul dalam mazhab itu disebutkan bahwa wudhu'
junub disunnahkan sebelum tidur.
Sedangkan
Al-Baghawi dari kalangan Asy-Syafi'iyah mengatakan bahwa wudhu menjelang tidur
bukan merupakan sesuatu yang mustahab.
Sebelum mandi janabat disunnahkan untuk berwudhu’ terlebih
dahulu. Demikian juga disunnahkan berwudhu’ bila seorang yang dalam keaaan
junub mau makan minum tidur atau mengulangi berjimak lagi. Dasarnya adalah
sabda Rasulullah SAW :
كَانَ
رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ جُنُبًا فَأَرَادَ
أَنْ يَأْكُل أَوْ يَنَامَ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ
Dari Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bila dalam keadaan junub
dan ingin makan atau tidur beliau berwudhu’ terlebih dahulu seperti wudhu’
untuk shalat. (HR. Ahmad dan Muslim)
Dan dasar tentang
sunnahnya berwuhdu bagi suami istri yang ingin mengulangi hubungan seksual
adalah hadits berikut ini :
إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ
ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يَعُودَ فَلْيَتَوَضَّأْ
Dari Abi Said al-Khudhri bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Bila kamu berhubungan seksual dengan
istrimu dan ingin mengulanginya lagi maka hendaklah berwuhdu terlebih dahulu”.(HR.
Jamaah kecuali Bukhari)
Untuk meredakan marah ada dalil perintah dari Rasulullah SAW untuk
meredakannya dengan membasuh muka dan berwudhu’
“Bila kamu marah hendaklah kamu
berwudhu”. (HR. Ahmad dalam musnadnya)
Hukum berwudhu ketika membaca Al-Quran Al-Karim adalah sunnah
bukan wajib. Berbeda dengan menyentuh mushaf menurut jumhur. Demikian juga
hukumnya sunnah bila akan membaca hadits Rasulullah SAW serta membaca
kitab-kitab syariah.
Diriwayatkan
bahwa Imam Malik ketika mengimla’kan pelajaran hadits kepada
murid-muridnya beliau selalu berwudhu’ terlebih dahulu sebagai takzim kepada
hadits Rasulullah SAW.
Para ulama sepakat disunnahkannya wudhu untuk orang yang
melakukan adzan. Namun mereka berbeda pendapat bila dilakukan oleh orang yang
mengumandangkan iqamat.
Keempat mazhab yaitu Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah
Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah sepakat disunnahkannya wudhu ketika berdzikir.
Jumhur
ulama mengatakan bahwa wudhu untuk khutbah hukumnya mustahab. Lantaran Nabi SAW
tiap selesai khutbah langsung melakukan shalat tanpa berwudhu' lagi. Setidaknya
hukumnya menjadi sunnah.
Sedangkan
dalam pandangan mazhab Al-Malikiyah dan Asy-Syafi'iyah berwudhu pada khutbah
Jumat merupakan syarat sah.
Para ulama menyepakati bahwa ketika seseorang berziarah ke
makam Nabi SAW maka disunnahkan atasnya untuk berwudhu. Berwudhu yang dilakukan
itu merupakan bentuk pentakdzhiman atas diri Rasulullah SAW.
Selain
itu karena letaknya hari ini yang berada di dalam masjid maka secara otomatis
memang sudah disunnahkan untuk berwudhu sebelumnya.[5]
Hukum
tayamum didasarkan pada surat An-Nisa ayat 43 :“Dan jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan (musafir) atau kembali
dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapatkan
air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang suci.”
Ada juga hadist Nabi Muhammad Saw yang
mengatakan :
“Telah dijadikan bagi kita seluruh bumi ini sebagai masjid dan tanahnya menyucikan.”
Disamping itu umat islam telah sepakat bahwa tayamum berfungsi sebagai pengganti wudhu dan mandi (wajib). Meskipun demikian, sebagian ulama berbeda pendapat dalam masalah tayaamum sebagai pengganti dari hadas besar. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa tayamum tidak bisa menjadi pengganti thaharah besar. Sedangkan Ali dan para sahabat lain berpedapat bahwa tayamum itu bias menjadi pengganti thaharah besar. Sebab perbedaan pendapat ini dikarenakan adanya berbagai kemungkinan yang ada dalam ayat tayamum di atas, selain adanya penilaian tidak sahihnya hadist-hadist yang
membolehkan tayamum bagi orang junub.
Di samping itu, bertayamum dibenarkan bagi orang sakit karena dikuatirkan penggunaan air akan mengakibatkan kematian, rusak anggota tubuh atau fungsinya, penyakitnya lebih parah, menambah rasa
sakit, dan sebagainya.
Kekuatiran ini dapat didasarkan atas pengetahuannya sendiri atau keterangan dokter yang adil. Tayamum juga dibenarkan bagi orang yang memiliki air tetapi air
itu diperlukan untuk minum manusia dan hewan. Kondisi ini dianggap tidak dapat menggunakan air.[6]
3.
RUKUN, SUNNAH WUDLU DAN TAYAMUM
·
Rukun Wudlu
1. Niat, pertama anda harus berniat dengan
sungguh-sungguh untuk melakukan wudhu. Niat ada yang dilafalkan dan ada yang
hanya di dalam hati atau tanpa melafalkannya. Lafal niat wudhu “Bismillahirrahmanirrahiim, nawaitu wudhuu’a
liraf’il hadasil ashghari fardhan lillaahi ta’alaa”.
2. Membasuh muka, membasuh seluruh muka
sebanyak tiga kali. Batas muka adalah hingga perbatasan antara muka dan rambut
di kepala hingga dagu. Jika anda orang yang berjenggot sebaiknya anda
membersihkan celah-celah rambut jenggot dengan jari tangan.
3. Membasuh kedua tangan, membasuh tangan
sampai siku sebanyak tiga kali dan dimulai dari tangan kanan dahulu.
4. Membasuh sebagian kepala, caranya dengan
membasahi kedua telapak tangan dengan air, lalu mengusapkannya ke kepala mulai
dari depan ke belakang.
5. Membasuh kedua kaki, membasuh kaki
hingga mata kaki sebanyak tiga kali. Juga membersihkan sela-sela jari kaki, hal
ini bertujuan tuk menghilankan kotoran dan kuman yang terdapat pada celah-celah
jari kaki.
6. Tertib, yaitu tidak memdahulukan bagian
yang satu dengan bagian yang lainnya atau sesuai urutan fardhu wudhu.
Itulah 6 rukun wudhu yang wajib dilakukan
oleh orang islam ketika hendak melaksanakan ibadah sholat. Perlu anda ketahui
tata cara wudhu tidak dapat dibolak-balik sesuka hati.[7]
·
Sunnah Wudlu
-
Membaca
basmalah (Bismillaahir-rahmaanir-rahiim) pada permulaan berwudhu, hal ini wajib
dilakukan ketikan anda berwudhu.
-
Membasuh
kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan, membasuhnya dengan pelan-pelan
dan memastikan semuanya bersih.
-
Berkumur-kumur,
berkumur untuk membersihkan kotoran atau sisa makanan yang tersisa di mulut
hingga bersih sebanyak tiga kali.
-
Membasuh
lubang hidung sebelum berniat, hal ini bertujuan untuk membersihkan kotoran
yang ada pada hidung.
-
Menyapu
seluruh kepala dengan air
-
Mendahulukan
anggota tubuh kanan daripada kiri
-
Menyapu
kedua telinga luar dan dalam
-
Menigakalikan
membasuh
-
Menyela-nyela
jari-jari tangan dan kaki
-
Membaca
do’a sesudah wudhu[8]
·
Syarat-syarat Tayamum
a. Menggunakan debu yang suci, yang belum
digunakan untuk bersuci, dan tidak tercampur dengan sesuatu.
b. Mengusap wajah dan kedua tangan.
c. Terlebih dahulu menghilangkan najis.
d. Telah masuk waktu sholat.
e. Tayamum hanya untuk sekali shalat fardhu.
·
Rukun
Tayamum
a. Niat.
b. Memindahkan debu dari tempatnya ke wajah
dan tangan.
c. Mengusap muka dengan debu dengan sekali
usap.
d. Mengusap dua belah tangan hingga
siku-siku dengan debu sekali usap.
e. Tertib (berurutan).
·
Sunah Tayamum
a. Membaca basmalah
b. Mendahulukan anggota yang kanan daripada
yang kiri
4.
TATA CARA WUDLU DAN TAYAMUM
Tata Cara Wudlu
1. Niat ketika pertama membasuh muka
2. Membasuh muka 3 kali (batas muka: mulai
dari tempat tumbuhnya rambut hingga bawah dagu dan dari telinga kanan sampai telinga
kiri)
3. Membasuh kedua tangan serta kedua kedua
sikunya 3 kali
4. Mengusap sebagian kepala 3 kali
5. Mengusap kedua telinga 3 kali (ini
sunah)
6. Membasuh kedua kaki serta mata kakinya 3
kali
7. Tertib (berurutan).
Tata Cara Tayamum
1. Niat.
2. Memindahkan debu dari tempatnya ke wajah
dan tangan.
3. Mengusap muka dengan debu dengan sekali
usap.
4. Mengusap dua belah tangan hingga
siku-siku dengan debu sekali usap.
5. Tertib (berurutan).[10]
5. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN WUDLU DAN TAYAMUM
·
Hal-hal
yang dapat membatalkan wudhu ada 4
yaitu:
1. Keluarnya sesuatu dari kelamin atau anus
kecuali air mani
2. Hilangnya akalnya (ingatannya) sebab:
tidur,gila,mabuk dan pitam (ayan).(tidur yang tidak membatalkan wudhu ialah
tidurnya orang yang menetapkan duduknya diatas tanah yang tidak mungkin bisa
kentut)
3. Tersentuhnya kulit antara laki-laki dan
perempuan yang bukan mahrramnya dengan tidak memakai pengalang
4. Menyentuh kelamin atau anus dengan
batinnya telapak tangan da jari-jarinya (yang dinamakan dengan batinya: apabila
kedua tangan dihimpitkan).
·
Hal-hal yang dapat membatalkan tayamun, yaitu:
1. Segala yang membatalkan wudhu
2. Melihat air sebelum sholat, kecuali
sakit
3. Murtad
[11]
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Pentingnya menjaga kesucian diri kita secara lahiriah
telah di bahas secara lebih detail di atas, dapat disimpulkan bahwa Wudlu
merupakan hal yang menjamin syarat sahnya sholat sebagai ibadah mahdhah yang
utama. Tanpa mempunyai wudlu sholat seorang muslim dapat dikatakan tidak sah.
Mengenai hal-hal darurat dalam wudlu, bisa digantikan dengan bertayamum.
Semua tentang wudlu dan tayamum telah kami bahas dalam
makalah ini. Apabila terdapat kekurangan dalam penyampaian dan penjelasan
makalah ini, kami mengucapkan maaf.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi untuk makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
DAFTAR PUSTAKA
Sa’di, Adil. 2008. Fiqhun-Nisa
Thaharah-Sholat.Bandung: PT. Mizan Publika.
Rifa’i, Moh. 2013. Risalah
Tuntunan Sholat Lengkap.Semarang: PT. Karya Toha Putra.
Abbas, Abdullah. 2013. Fiqih Thaharah Tata Cara Dan Hikmah Bersuci Dalam Islam.Tangerang:
Lentera Hati.
www.fiqihkehidupan.com
http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-tayamum-niat-tata-cara.html
www.eramuslim.com
[1] Abdullah Abbas, Fiqih
Thaharah Tata Cara Dan Bersuci dalam Islam,(Tangerang: Lentera
Hati,2013),hlm. 52
Langganan:
Postingan (Atom)